Kompetisi dan kolaborasi antar
perusahaan biasa ditemukan dalam dunia bisnis seiring dengan berkembangnya
jaringan usaha. Walaupun perusahaan saling berkolaborasi, mereka juga tetap
saling berkompetisi satu sama lain. Kondisi tersebut dinamankan Co-opetition, menurut Brandenburger dan
Nalebuff (1997) yang mengembangkan konsep dari co-opetition yaitu perusahaan berkompetisi dan berkolaborasi pada
saat bersamaan untuk memaksimalkan value
creation pelanggan dan organisasi dari pasar mereka. Dengan menganalogikan
pie sebagai pasar dimana ada yang menginginkan porsi besar dan ada yang
menginginkan hanya porsi kecil. Tujuan dari konsep co-opetition ini adalah dengan kolaborasi menciptakan pangsa pasar
baru, dan membagi segmentasi pasar sesuai dengan tingkat kompetitif
masing-masing organisasi (Hernandez dkk, 1998).
Dalam konsep Co-opetition membagi peran kolaborasi dan kompetisi berdasarkan
sudut pandang pelanggan dan supplier terhadap organisasi. Kolaborasi ialah
ketika pelanggan menilai produk kita lebih tinggi dibanding produk perusahaan
lain. Sedangkan, kompetisi ialah ketika pelanggan menilai produk kita lebih
rendah dibanding produk perusahaan lain. Dari sudut pandang supplier,
kolaborasi ialah ketika supplier lebih tertarik untuk memasok sumberdaya ke
perusahaan kita dibanding perusahaan lain. Sedangkan, kompitisi ketika supplier
lebih tertarik memasok sumberdaya ke perusahaan lain dibanding perusahaan kita
(Nalebuff, 1996).
Co-Opetition Model Oleh Nalebuff (1996)
Kondisi
hubungan co-opetition memberikan
perusahaan-perusahaan kemampuan untuk membangun prosedur yang bersifat
universal, mengurangi resiko kesulitan, meningkatan pengetahuan, dan membangun
terminologi dan akses yang user-friendly
atau mudah digunakan (Gee, 2000). Hubungan co-opetition
memberikan solusi yang saling menguntungkan kepada seluruh pihak. Hubungan
dengan kompetitor dapat memberikan value terhadap
organisasi untuk meningkatkan nilai tambah organisasi, cara mendapatkan value tersebut dengan cara kolaborasi
dengan sang kompetitor. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya co-opetition merupakan hubungan
kompetisi dan kolaborasi di saat yang bersamaan, sehingga memberikan strategi
yang effektif terhadap kedua belah pihak.
Pada strategi co-opetition, Knowledge sharing merupakan suatu cara untuk
mendapatkan keunggulan daya saing dan meningkatkan tingkat kometitif pada
lingkungan bisnis. Akan tetapi management knowledge
juga sangat dibutuhkan sebagai daya saing dalam suatu kompetisi. Jadi manajemen
knowledge sharing harus sangat diperahatikan
dalam co-opetition (Levy dkk, 2003).
Strategi co-opetition yang memadukan
konpetisi dan kolaborasi pada saat bersamaan akan menimbulkan suatu kepercayaan
dan konflik, dimana keduanya sangat bertolak belakang. Oleh karena itu, untuk
menghadapi situasi tersebut dibutuhkan tingkat kepercayaan yang tinggi antar
perusahaan,dan mengatur
manajemen kolaborasi dengan saling berbagi informasi, pengalaman, dan resiko (Cygler,
2010). Setelah sukses dengan dengan Avanza dan Xenia, berdasarkan (astra.co.id) perusahaan otomotif Toyota dan Daihatsu kambali melakukan kolaborasi dengan produk Agya dan Ayla. Agya dan Ayla merupakan mobil compact yang termasuk jenis kendaraan LCGC (Low Cost Green Car). PT Astra Daihatsu Motor (ADM) adalah perusahaan hasil kolaborasi Toyota dan Daihatsu, PT ADM mendirikan pabrik untuk memproduksi mobil Agya dan Ayla. Selain memproduksi, PT. ADM juga memiliki pusat research and development untuk mengembangkan kedua produk otomotif tersebut. Penjualan dan pemasaran kedua produk tersebut dilakukan masing-masing perusahaan, sehingga mereka saling berkompetisi di produk mobil kategori LMCG. Walaupun saling berkompetisi Agya dan Ayla memiliki segmen pasar yang masing-masing, hai ini dikarenakan perbedaan harga antara Agya dan Ayla. Segmen pasar Agya (Toyota) yaitu pelanggan dengan kemampuan lebih tinggi, sedangkan Ayla (Daihatsu) mengincar segmen pasar dengan kemampuan membeli lebih rendah.
Sumber :
A.M
Brandenburger, B.J Nalebuff (1997), Co-Opetition:
A Revulution Mindset that Combines Competition and Game Theory Strategy that’s
Changing The Game of Business. New York, NY: Doubleday
B.J Nalebuff
(1996), Co-Opetition. Yale School of
Management, New Heaven, CT 06520
H Hernandez, R
Murtha, M Peng, Y Xion (1998). Changing
Game: Using Co-opetition as a Business Strategy in the Era of Networked
Computing. School of Information Managament and System, University of
California.
J Cygler (2010).
Co-opetition in Network Relation Between
Business. Organitation and Management No.1/2010.
M Levy, C
Loebbecke, P Powel (2003). SMEs,
Co-Opetition and Knowlege sharing: the role of information system. European
Jorunal of Information System (2003) 12.
www.astra.co.id (2014). Astra, Toyota, dan Daihatsu umumkan kerjasama proyek terbaru kebanggaan
untuk Indonesia: Agya dan Ayla. Diakses pada tanggal 4-11-2014.